Berikut ini adalah kronologi bencana alam di Indonesia. Salah satu bencana alam yang paling besar yang menimpa kawasan Indonesia adalah Tsunami Aceh 2004. Antara tahun 2009 hingga 2010 bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.[1] Selain itu letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik menyebabkan negara ini rentan terhadap gunung meletus. Selain itu Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia[2] Rata-rata setiap tahun terdapat sebuah gunung berapi yang meletus di Indonesia.
Berikut adalah kronologi bencana alam di Indonesia yang menimbulkan korban jiwa mulai dari yang paling akhir terjadi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 2010
2 2009
3 2008
4 2007
5 2006
6 2005
7 2004
8 Referensi dan pranala luar
[sunting] 2010
26 Oktober: Gunung berapi meletus di Jawa Tengah, memaksa lebih dari 100.000 orang dievakuasi dan menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal.
25 Oktober: Gempa 7.7 SR dirasakan di sebelah barat Sumatera Barat. Alaram tsunami yang tidak berbunyi menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal di Kepulauan Mentawai dan lebih dari 15.000 orang kehilangan tempat tinggal. Puluhan orang masih tidak ditemukan.[3]
4 Oktober: Banjir melanda Wasior di Papua Barat menyebabkan sedikitnya 148 orang meninggal.
23 Februari: Sedikitnya 85 orang meninggal atau hilang setelah terjadi tanah longsor di dekat Bandung
[tampilkan]
l • b • s
Bencana alam, kecelakaan, kerusuhan, dan terorisme di Indonesia tahun 2010
[sunting] 2009
8 November: Tanah longsor di Palopo, Sulawesi Selatan menyebabkan sedikitnya 30 orang meninggal.
30 September: Gempa bumi Padang menyebabkan sedikitnya 1.117 orang meninggal.
2 September: Gempa mengguncang Jawa, menyebabkan sedikitnya 100 orang meninggal.
[tampilkan]
l • b • s
Bencana alam, kecelakaan, kerusuhan, dan terorisme di Indonesia tahun 2009
[sunting] 2008
[tampilkan]
l • b • s
Bencana alam, kecelakaan, kerusuhan, dan terorisme di Indonesia tahun 2008
[sunting] 2007
26 Desember : Lebih dari130 orang meninggal dalam banjir dan tanah longsor di Jawa.
Juli: Lebih dari130 orang meninggal dalam banjir dan tanah longsor di Sulawesi.
6 Maret: Gempa bumi Sumatera menyebabkan sedikitnya 73 orang meninggal.
1 Februari: Banjir Jakarta menyebabkan sedikitnya 80 orang meninggal.
[tampilkan]
l • b • s
Bencana alam, kecelakaan, kerusuhan, dan terorisme di Indonesia tahun 2007
[sunting] 2006
24-29 Desember: Lebih dari 300 orang hilang atau meninggal setelah terjadi banjir di Sumatera, yang menyebabkan 350.000 kehilangan tempat tinggal.
17 Juli: 650 orang meninggal di Jawa setelah gempa bumi di dasar laut menyebabkan terjadinya tsunami.
20-24 Juni: banjir di Sulawesi menyebabkan sedikitnya 350 orang meninggal atau hilang, dan 13.000 kehilangan tempat tinggal.
27 Mei: Gempa bumi di Yogyakarta menyebabkan sedikitnya 5.800 orang meninggal dan satu setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.
28 Maret: Gempa bumi sebesar 8.6 SR mengguncang Nias dan menyebabkan sedikitnya 900 orang meninggal.
[tampilkan]
l • b • s
Bencana alam, kecelakaan, kerusuhan, dan terorisme di Indonesia tahun 2006
[sunting] 2005
[tampilkan]
l • b • s
Bencana alam, kecelakaan, kerusuhan, dan terorisme di Indonesia tahun 2005
[sunting] 2004
26 Desember: Gempa bumi di dekat pesisir utara pulau Sumatera mengakibatkan tsunami yang memakan lebih dari 220.000 korban dari negara-negara di sekitar Samudera Hindia, termasuk 168.000 korban dari Indonesia.
Blog ini merupakan hasil kreasi seorang pelajar yang ingin mencurahkan imajinasi dan pengetahuannya kedalam blog sehingga disini terdapat artikel-artikel yang beragam,
Senin, 28 Maret 2011
Gerakan Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Keanggotaan
3 Sifat
4 Lagu
5 Catatan Kaki
6 Pranala Luar
[sunting] Sejarah
Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1]
[sunting] Keanggotaan
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[2] , menjadikannya gerakan pramuka terbesar di dunia.
[sunting] Sifat
Orgnasasi Pramuka Indonesia di seputaran tahun 1920-an.
Lambang Gerakan Pramuka (menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) adalah Tunas Kelapa, dikenakan pada kerah kiri baju pramuka dan Lambang WOSM yang dikenakan pada kerah kanan baju pramuka puteri. Sedangkan untuk putera, Lambang Gerakan Pramuka dikenakan pada kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang WOSM pada kantung sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dikenakan pada lengan sebelah kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja
[sunting] Lagu
Pramuka memilihi satu buah lagu, yakni Hymne Pramuka.
Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail
Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka
Negara Indonesia
Didirikan 1961
Anggota 17,103,793
Afiliasi World Organization of the Scout Movement
Situs web
Gerakan Pramuka
Bendera Gerakan Pramuka.png
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
2 Keanggotaan
3 Sifat
4 Lagu
5 Catatan Kaki
6 Pranala Luar
[sunting] Sejarah
Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1]
[sunting] Keanggotaan
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[2] , menjadikannya gerakan pramuka terbesar di dunia.
[sunting] Sifat
Orgnasasi Pramuka Indonesia di seputaran tahun 1920-an.
Lambang Gerakan Pramuka (menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) adalah Tunas Kelapa, dikenakan pada kerah kiri baju pramuka dan Lambang WOSM yang dikenakan pada kerah kanan baju pramuka puteri. Sedangkan untuk putera, Lambang Gerakan Pramuka dikenakan pada kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang WOSM pada kantung sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dikenakan pada lengan sebelah kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja
[sunting] Lagu
Pramuka memilihi satu buah lagu, yakni Hymne Pramuka.
Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail
Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka
Negara Indonesia
Didirikan 1961
Anggota 17,103,793
Afiliasi World Organization of the Scout Movement
Situs web
Gerakan Pramuka
Bendera Gerakan Pramuka.png
Penegak Bantara
Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu Penegak”
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Syarat-syarat yang harus dipenuhi
2 Referensi
3 Lihat pula
4 Pranala luar
[sunting] Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak.
Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari.
Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunannya.
Tahu tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka.
Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.
Tahu arti Pancasila.
Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau
dinyanyikan pada suatu upacara.
Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penegak.
Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda.
Tahu perjuangan bangsa Indonesia dan rencana pembangunan Pemerintah.
Tahu susunan Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat sampai ke Desa.
Dapat berbaris.
Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan lingkungannya.
Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting, dan tentang cara-cara pencegahannya.
Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
Memiliki buku Tabanas.
Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang
diperolehnya dari usahanya sendiri.
Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi kehidupannya.
Dapat membaca jam dan menggunakan kompas.
Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
Pernah ikut serta kerjabakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya.
Keagamaan (seuai dengan agama masing-masing)
Untuk Penegak yang beragama Islam :
Dapat mengucap Kalimat Syahadat dan tahu artinya.
Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam.
Melakukan salat berjama’ah.
Tahu riwayat Nabi Muhammad saw.
Untuk Penegak yang beragama Katolik :
Tahu sakramen Permandian, sakramen Penguatan, sakramen Maha Kudus, sakramen Pengakuan Dosa (Tobat).
Untuk Penegak yang beragama Protestan :
Dapat dengan hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
Dapat mengucap do’a sederhana pada kesempatan tertentu.
Bersedia memimpin kelompok mempelajari Alkitab.
Mengetahui sekedar peraturan-peraturan Gereja.
Untuk Penegak yang beragama Hindu :
Dapat memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan agama Hindu.
Tahu arti "Wiweka", "Sastra", "Aksara", dan mengerti arti "Tat Twam Asi".
Untuk Penegak yang beragama Budha :
Dapat memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan agama Budha.
Mengerti dan dapat menyanyikan Parita-parita tersebut dalam SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penegak.
[sunting] Referensi
SK Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 088/KN/1974 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-syarat Kecakapan Umum.
SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 058 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Umum.
[sunting] Lihat pula
Gerakan Pramuka Indonesia
Pramuka Penegak
Syarat-syarat Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum
Tanda satuan dan Kecakapan
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Syarat-syarat yang harus dipenuhi
2 Referensi
3 Lihat pula
4 Pranala luar
[sunting] Syarat-syarat yang harus dipenuhi
Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak.
Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari.
Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunannya.
Tahu tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka.
Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.
Tahu arti Pancasila.
Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau
dinyanyikan pada suatu upacara.
Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penegak.
Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda.
Tahu perjuangan bangsa Indonesia dan rencana pembangunan Pemerintah.
Tahu susunan Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat sampai ke Desa.
Dapat berbaris.
Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan lingkungannya.
Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting, dan tentang cara-cara pencegahannya.
Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
Memiliki buku Tabanas.
Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang
diperolehnya dari usahanya sendiri.
Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi kehidupannya.
Dapat membaca jam dan menggunakan kompas.
Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
Pernah ikut serta kerjabakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya.
Keagamaan (seuai dengan agama masing-masing)
Untuk Penegak yang beragama Islam :
Dapat mengucap Kalimat Syahadat dan tahu artinya.
Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam.
Melakukan salat berjama’ah.
Tahu riwayat Nabi Muhammad saw.
Untuk Penegak yang beragama Katolik :
Tahu sakramen Permandian, sakramen Penguatan, sakramen Maha Kudus, sakramen Pengakuan Dosa (Tobat).
Untuk Penegak yang beragama Protestan :
Dapat dengan hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
Dapat mengucap do’a sederhana pada kesempatan tertentu.
Bersedia memimpin kelompok mempelajari Alkitab.
Mengetahui sekedar peraturan-peraturan Gereja.
Untuk Penegak yang beragama Hindu :
Dapat memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan agama Hindu.
Tahu arti "Wiweka", "Sastra", "Aksara", dan mengerti arti "Tat Twam Asi".
Untuk Penegak yang beragama Budha :
Dapat memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan agama Budha.
Mengerti dan dapat menyanyikan Parita-parita tersebut dalam SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penegak.
[sunting] Referensi
SK Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 088/KN/1974 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-syarat Kecakapan Umum.
SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 058 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Umum.
[sunting] Lihat pula
Gerakan Pramuka Indonesia
Pramuka Penegak
Syarat-syarat Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum
Tanda satuan dan Kecakapan
Langganan:
Postingan (Atom)